Bisnis online kini menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia. Ribuan pelaku usaha berjualan di platform seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, hingga Blibli. Namun, di balik kemudahan dan jangkauan luas yang ditawarkan marketplace, banyak penjual mulai mengeluhkan satu hal yang sama: biaya admin marketplace yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Masalah ini semakin terasa di tahun 2025, ketika sejumlah platform e-commerce memperbarui struktur biaya dan potongan transaksi. Tak sedikit pelaku usaha yang mengaku pendapatannya tergerus hingga 20% hanya karena biaya administrasi dan komisi.
Lalu, apa sebenarnya biaya admin marketplace itu? Mengapa biayanya terus meningkat? Dan bagaimana cara mengatasinya agar bisnis tetap untung? Artikel ini akan membahas semuanya secara mendalam — lengkap dengan strategi efisien agar bisnis online Anda tidak “boncos” karena potongan biaya.
Di akhir artikel, Anda juga akan melihat bagaimana Harddies Cargo, sebagai mitra logistik profesional, membantu ribuan pelaku bisnis online menghemat biaya operasional agar tetap kompetitif di tengah persaingan marketplace.
Table of Contents
ToggleApa Itu Biaya Admin Marketplace?
Biaya admin marketplace adalah potongan atau komisi yang dikenakan oleh platform e-commerce kepada penjual setiap kali terjadi transaksi penjualan. Potongan ini digunakan untuk menutup biaya operasional marketplace, seperti sistem pembayaran, promosi, server, keamanan data, dan dukungan pelanggan.
Secara sederhana, ketika Anda menjual produk di marketplace seharga Rp100.000, Anda tidak akan menerima 100% uang tersebut. Marketplace akan memotong biaya admin, misalnya 5% hingga 10%, tergantung jenis toko, kategori produk, dan program promosi yang Anda ikuti.
Biaya ini adalah bentuk “harga” yang Anda bayarkan untuk mendapatkan fasilitas jualan online tanpa perlu membuat situs web sendiri, tanpa repot mencari trafik, dan tanpa mengelola sistem pembayaran. Namun, masalah muncul ketika potongan ini terus naik setiap tahun, membuat margin keuntungan semakin tipis.
Jenis-Jenis Biaya di Marketplace yang Wajib Diketahui
Agar tidak kaget dengan potongan di setiap transaksi, Anda harus memahami jenis-jenis biaya yang dikenakan oleh marketplace. Secara umum, berikut adalah komponen utama dari biaya admin:
1. Biaya Layanan (Service Fee)
Ini adalah biaya dasar yang dikenakan pada setiap penjualan. Besarnya bervariasi tergantung pada platform dan kategori produk. Misalnya:
-
Shopee: 2%–5%
-
Tokopedia: 1%–4%
-
Lazada: 2%–6%
Biaya ini wajib dibayar semua penjual dan otomatis dipotong dari hasil penjualan.
2. Biaya Komisi (Commission Fee)
Selain biaya layanan, beberapa marketplace juga mengenakan biaya komisi tambahan untuk toko tertentu, seperti toko official store atau yang ikut dalam program promosi. Misalnya, toko yang tergabung dalam Shopee Mall atau Tokopedia Power Merchant akan dikenakan biaya komisi tambahan 2%–5%.
3. Biaya Promosi Berbayar
Banyak penjual ikut dalam program seperti “Gratis Ongkir”, “Flash Sale”, atau “Iklan Produk”. Meski efektif meningkatkan penjualan, program ini memotong keuntungan karena Anda harus membayar biaya iklan per klik (CPC) atau biaya partisipasi dalam promo tertentu.
4. Biaya Transaksi Pembayaran
Marketplace bekerja sama dengan berbagai penyedia pembayaran seperti GoPay, OVO, dan DANA. Untuk setiap transaksi, biasanya ada potongan 0,5%–2% dari total harga jual sebagai biaya pemrosesan pembayaran.
5. Biaya Logistik atau Pengiriman
Beberapa marketplace menanggung sebagian ongkos kirim, tapi sebagian lainnya dibebankan pada penjual, terutama untuk promo “Gratis Ongkir XTRA”. Anda mungkin perlu membayar subsidi pengiriman hingga Rp5.000 per transaksi.
6. Biaya Lain-Lain
Termasuk biaya pengembalian barang (return), penalti keterlambatan pengiriman, atau biaya pemeliharaan akun tertentu. Meskipun tidak muncul di semua transaksi, potongan ini bisa menggerus laba bila tidak dikontrol dengan baik.
Contoh Perhitungan Biaya Admin Marketplace 2025
Untuk memahami dampak biaya admin, berikut contoh sederhana:
Misalnya Anda menjual produk seharga Rp100.000 di marketplace:
-
Biaya layanan: 3% (Rp3.000)
-
Biaya komisi: 2% (Rp2.000)
-
Biaya iklan: 5% (Rp5.000)
-
Subsidi ongkir: Rp3.000
Total biaya admin: Rp13.000 (13%)
Artinya, Anda hanya menerima Rp87.000 per produk yang terjual. Jika margin laba produk Anda tipis, keuntungan bisa lenyap hanya karena biaya ini.
Itulah mengapa penting bagi pelaku usaha untuk memahami struktur biaya dan mengatur strategi agar tidak terjebak dalam jebakan “jualan rame, tapi saldo tetap seret.”
Kenapa Biaya Admin Marketplace Naik di 2025?
Beberapa faktor utama penyebab meningkatnya biaya admin di tahun 2025 antara lain:
-
Persaingan Antar Platform Semakin Ketat
Marketplace seperti Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia terus berlomba memberikan promo besar-besaran. Untuk menutupi biaya promosi tersebut, mereka menaikkan potongan bagi penjual. -
Kenaikan Biaya Operasional Digital
Infrastruktur server, keamanan siber, dan sistem pembayaran digital membutuhkan biaya tinggi. Kenaikan biaya global juga berdampak pada beban operasional marketplace. -
Regulasi dan Pajak Baru
Pemerintah semakin memperketat regulasi e-commerce, termasuk pajak transaksi online. Sebagian biaya pajak ini dibebankan kepada pelaku usaha. -
Perubahan Model Bisnis Marketplace
Banyak platform kini fokus menjadi “super app” yang menyediakan fitur logistik, pembayaran, dan iklan. Akibatnya, mereka menyesuaikan struktur biaya untuk mendukung inovasi tersebut.
Dampak Kenaikan Biaya Admin Terhadap Penjual
Kenaikan biaya admin marketplace tentu berdampak besar, terutama bagi UMKM dan penjual kecil. Berikut beberapa dampak yang sering dirasakan:
-
Margin Keuntungan Menurun: Penjual harus menurunkan harga untuk tetap kompetitif, tapi margin semakin tipis.
-
Harga Jual Tidak Stabil: Banyak penjual menaikkan harga untuk menutupi biaya admin, membuat pelanggan kabur.
-
Ketergantungan pada Promo: Demi trafik, penjual terus ikut program promo berbayar, padahal malah menggerus laba.
-
Persaingan Tidak Sehat: Penjual besar bisa menekan harga karena modal besar, sementara penjual kecil sulit bersaing.
Namun, bukan berarti bisnis online tidak bisa menguntungkan. Dengan strategi yang tepat, Anda tetap bisa bertahan bahkan berkembang meski biaya admin naik.
Cara Mengatasi Biaya Admin Marketplace Agar Tidak Boncos
Berikut strategi efektif yang bisa Anda terapkan untuk menghemat biaya dan tetap untung:
1. Optimalkan Harga dan Margin
Lakukan analisis harga secara rutin. Gunakan rumus sederhana:
Harga Jual = (Harga Modal + Biaya Admin + Biaya Operasional) + Margin Keuntungan
Dengan perhitungan ini, Anda tahu berapa harga minimum agar tetap profit tanpa harus menaikkan harga secara berlebihan.
2. Gunakan Marketplace Secara Strategis
Jangan bergantung pada satu platform saja. Diversifikasi penjualan ke beberapa marketplace atau bahkan ke website pribadi dan media sosial. Ini akan mengurangi ketergantungan pada satu sistem biaya.
3. Maksimalkan Penjualan Organik
Gunakan strategi SEO marketplace, seperti:
-
Menulis deskripsi produk yang lengkap dan mengandung keyword
-
Menggunakan foto dan video menarik
-
Mengumpulkan review positif dari pelanggan
Penjualan organik akan mengurangi kebutuhan iklan berbayar yang mahal.
4. Kelola Iklan Dengan Bijak
Gunakan fitur iklan hanya untuk produk yang memiliki margin tinggi atau sedang tren. Hindari membuang uang untuk iklan produk yang tidak punya potensi besar.
5. Gunakan Program Promosi yang Tepat
Pilih promo yang benar-benar memberikan hasil nyata, bukan sekadar menaikkan trafik sesaat. Misalnya, promo “Gratis Ongkir” yang disubsidi sebagian oleh marketplace, bukan yang sepenuhnya Anda tanggung.
6. Efisiensi Biaya Operasional
Selain biaya admin, Anda juga bisa menghemat di area lain, seperti:
-
Pengemasan (gunakan bahan efisien namun aman)
-
Gudang dan penyimpanan
-
Pengiriman dan logistik
Untuk poin terakhir, Anda bisa bekerja sama dengan jasa ekspedisi profesional seperti Harddies Cargo, yang menawarkan solusi pengiriman hemat dan terpercaya untuk bisnis online.
7. Bangun Komunitas Pelanggan Sendiri
Dengan membangun komunitas melalui WhatsApp Group, Telegram, atau newsletter, Anda bisa melakukan penjualan langsung tanpa biaya admin marketplace.
8. Manfaatkan Media Sosial Sebagai Channel Penjualan
Gunakan TikTok, Instagram, dan Facebook untuk membangun hubungan langsung dengan pelanggan. Buat konten yang menarik, edukatif, dan menghibur agar pelanggan membeli tanpa perantara marketplace.
Prediksi Tren Biaya Marketplace 2025–2026
Melihat pola kenaikan beberapa tahun terakhir, para ahli memperkirakan biaya admin marketplace akan terus meningkat dalam kisaran 0,5%–2% setiap tahun. Platform besar seperti Shopee dan Tokopedia mungkin akan memperkenalkan sistem biaya dinamis berdasarkan performa toko dan kategori produk.
Namun, di sisi lain, marketplace juga akan memperkenalkan fitur eksklusif bagi penjual premium — seperti laporan data, alat pemasaran otomatis, dan dukungan logistik — yang bisa membantu meningkatkan efisiensi bisnis jika digunakan dengan bijak.
Harddies Cargo: Solusi Logistik Untuk Menghemat Biaya Operasional Bisnis Online
Salah satu cara paling efektif untuk menekan biaya bisnis online adalah dengan mengoptimalkan logistik. Di sinilah Harddies Cargo hadir sebagai solusi nyata bagi para pelaku e-commerce dan UMKM.
Dengan pengalaman luas di bidang ekspedisi, Harddies Cargo menawarkan:
-
Biaya pengiriman yang kompetitif dan transparan
-
Pilihan jalur pengiriman darat, laut, dan udara sesuai kebutuhan bisnis
-
Sistem pelacakan real-time yang akurat dan mudah digunakan
-
Pelayanan pelanggan profesional dan cepat tanggap
-
Layanan pengiriman skala besar (B2B) dengan potongan harga menarik
Harddies Cargo membantu Anda menjaga efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dengan logistik yang efisien, Anda bisa menutupi potongan biaya admin marketplace dan tetap menjaga margin keuntungan.
Kesimpulan
Kenaikan biaya admin marketplace 2025 memang menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis online. Namun, tantangan ini bukan alasan untuk menyerah. Dengan strategi yang tepat — mulai dari mengatur harga, mengoptimalkan promosi, hingga bekerja sama dengan mitra logistik terpercaya seperti Harddies Cargo — bisnis Anda tetap bisa tumbuh dan menghasilkan keuntungan yang stabil.
Ingat, kunci sukses bisnis online bukan hanya soal jualan banyak, tapi bagaimana menjaga efisiensi biaya dan kepercayaan pelanggan.
💡 Harddies Cargo – Partner Logistik Terpercaya untuk Bisnis Online Anda!
Pengiriman lebih cepat, aman, dan hemat untuk mendukung kesuksesan di era marketplace digital.
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/cargo-bekasi-kalimantan-6.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/cargo-bekasi-sulawesi-5.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/Cargo-Bekasi-Bali-11.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/Cargo-Bekasi-Bali-13.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/Cargo-Bekasi-Bali-18.png)