Dalam dunia logistik dan ekspedisi, ada banyak istilah teknis yang digunakan, mulai dari shipper, consignee, freight forwarder, hingga carrier. Bagi orang awam, istilah-istilah ini mungkin terdengar asing. Namun, bagi pelaku usaha yang sering melakukan pengiriman barang, memahami istilah ini sangat penting.
Salah satu istilah yang paling sering muncul adalah “shipper“. Meski terdengar sederhana, peranan posisi ini sangat vital dalam rantai pasok (supply chain). Tanpa shipper, proses distribusi barang tidak akan berjalan dengan baik.
Artikel ini akan membahas apa itu shipper, peran dan tanggung jawabnya, hingga kaitannya dengan proses pengiriman barang, lengkap dengan tips menjadi shipper yang handal.
Table of Contents
TogglePengertian Shipper
Secara umum, shipper adalah pihak yang mengirimkan barang dari satu lokasi ke lokasi lain. Shipper bisa berupa individu, perusahaan, atau organisasi yang memiliki barang untuk dikirim, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
Dalam dokumen logistik, shipper biasanya tercatat di bagian informasi pengirim pada Bill of Lading (B/L), Airway Bill (AWB), atau Delivery Order. mereka bertanggung jawab atas penyerahan barang kepada pihak ekspedisi serta memastikan semua dokumen pengiriman lengkap dan sesuai.
Perbedaan Shipper dengan Consignee
Banyak orang sering salah mengartikan shipper sebagai penerima barang. Padahal, shipper adalah pengirim, sedangkan consignee adalah penerima barang.
Aspek | Shipper (Pengirim) | Consignee (Penerima) |
---|---|---|
Posisi | Mengirimkan barang | Menerima barang |
Dokumen | Tercantum di bagian “shipper” | Tercantum di bagian “consignee” |
Tanggung Jawab | Menyiapkan barang & dokumen pengiriman | Menerima barang sesuai spesifikasi |
Contoh | Produsen, penjual, distributor | Pembeli, pelanggan, perusahaan penerima |
Tugas dan Tanggung Jawab Shipper
Seorang shipper memiliki peran yang kompleks, tidak hanya sekadar “mengirimkan barang”. Berikut adalah tugas-tugas utama shipper:
a. Menyiapkan Barang
Bertanggung jawab untuk memastikan barang dalam kondisi siap kirim, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
b. Mengurus Dokumen Pengiriman
Dokumen seperti faktur, packing list, hingga sertifikat asal barang harus disiapkan oleh shipper.
c. Memilih Jasa Ekspedisi
Harus menentukan jasa ekspedisi yang sesuai, mempertimbangkan biaya, waktu, dan keamanan.
d. Mengatur Kemasan Barang
Pengemasan harus dilakukan sesuai standar untuk mencegah kerusakan selama perjalanan.
e. Mengatur Asuransi Pengiriman
Dapat mengasuransikan barang agar terlindungi dari risiko kerusakan atau kehilangan.
Jenis-Jenis Shipper
Berdasarkan skala dan jenis pengiriman, shipper dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
-
Individual
Pengirim barang perorangan, biasanya untuk kebutuhan pribadi. -
Commercia
Perusahaan yang mengirim barang dalam jumlah besar untuk tujuan bisnis. -
Frequent
Pengirim yang melakukan pengiriman secara rutin, seperti e-commerce. -
Occasional
Pengirim yang hanya sesekali melakukan pengiriman.
Peran Shipper dalam Rantai Pasok
Dalam rantai pasok global, shipper menjadi mata rantai awal yang menentukan kelancaran distribusi barang. Tanpa koordinasi yang baik dari shipper, keterlambatan atau kesalahan pengiriman bisa terjadi, yang pada akhirnya merugikan semua pihak.
Tantangan yang Dihadapi
Menjadi shipper bukan tanpa hambatan. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:
-
Perubahan regulasi ekspor-impor
-
Biaya logistik yang fluktuatif
-
Risiko kerusakan atau kehilangan barang
-
Keterlambatan pengiriman akibat cuaca atau kendala teknis
-
Kesalahan dokumentasi yang dapat menghambat proses bea cukai
Tips Menjadi Shipper yang Handal
Bagi Anda yang berperan sebagai shipper, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Pahami Regulasi
Pelajari aturan pengiriman domestik maupun internasional. -
Gunakan Kemasan yang Tepat
Sesuaikan kemasan dengan jenis barang yang dikirim. -
Pilih Ekspedisi Terpercaya
Bekerja sama dengan ekspedisi yang memiliki reputasi baik, seperti Harddies Cargo. -
Gunakan Teknologi Tracking
Manfaatkan sistem pelacakan untuk memantau posisi barang. -
Siapkan Dokumen dengan Lengkap
Hindari kendala di bea cukai atau keterlambatan pengiriman.
Shipper dalam Perspektif Ekspor-Impor
Dalam ekspor-impor, shipper sering kali merupakan eksportir yang mengirim barang ke negara tujuan.
Mereka harus berurusan dengan prosedur bea cukai, sertifikasi, dan negosiasi tarif angkut.
Hubungan dengan Jasa Ekspedisi
Shipper biasanya bekerja sama erat dengan perusahaan ekspedisi. Perusahaan ekspedisi membantu mengatur pengiriman, mulai dari pengambilan barang, proses transit, hingga pengantaran ke penerima.
Kesimpulan
Shipper adalah pengirim barang yang memegang peranan penting dalam proses pengiriman. Tugasnya mencakup persiapan barang, pengurusan dokumen, pemilihan jasa ekspedisi, dan memastikan barang sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Jika Anda adalah seorang shipper atau membutuhkan jasa pengiriman yang profesional, bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi yang terpercaya adalah pilihan terbaik.
Penutup
Jika Anda ingin memastikan barang terkirim cepat, aman, dan tepat waktu, percayakan pada Harddies Cargo. Kami memberikan layanan pengiriman terbaik dengan biaya terjangkau, gratis jemput barang, dan tracking real-time.
Harddies Cargo — Solusi Ekspedisi & Cargo Murah untuk Semua Kebutuhan Pengiriman Anda!