Home » Logistik » Departure Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Peran dalam Logistik & Pengiriman Barang

Departure Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Peran dalam Logistik & Pengiriman Barang

Dalam dunia logistik dan transportasi, istilah Departure sering digunakan untuk menunjukkan momen keberangkatan barang dari titik asal menuju tujuan. Departure bukan sekadar istilah teknis, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap efisiensi rantai pasok, estimasi waktu pengiriman, serta kepatuhan terhadap regulasi perdagangan internasional.

Artikel ini membahas secara lengkap mengenai pengertian Departure, jenis-jenisnya, fungsi dalam logistik, hubungannya dengan ekspor-impor, serta perannya dalam industri e-commerce dan supply chain modern.

Pengertian Departure

Secara umum, Departure berarti keberangkatan atau titik keberangkatan suatu barang, kendaraan, atau armada dari lokasi awal ke tujuan akhir.

Dalam konteks logistik:

  • Mengacu pada momen saat barang dilepas dari gudang, pelabuhan, atau bandara menuju lokasi selanjutnya.

  • Juga merupakan bagian dari dokumen pengiriman, termasuk manifest, airway bill, dan Bill of Lading.

Dengan kata lain, Departure adalah fase penting dalam rantai pengiriman yang menandai awal perjalanan barang.

Fungsi Departure dalam Logistik

Departure memiliki beberapa fungsi vital dalam manajemen logistik:

a. Penjadwalan Pengiriman

Informasi ini membantu perusahaan logistik untuk mengatur jadwal pengiriman secara efisien dan memastikan barang sampai tepat waktu.

Baca Juga:  Apa Nama Pelabuhan di Jakarta? 6 Daftar Lengkap, Fungsi, & Sejarah

b. Pelacakan Barang

Merupakan titik awal tracking. Setelah barang berstatus departure, sistem tracking dapat memantau perjalanan barang secara real-time hingga sampai tujuan.

c. Kepatuhan Regulasi

Menjadi bukti bahwa barang telah meninggalkan titik asal, dan diperlukan untuk kepatuhan terhadap peraturan ekspor-impor, termasuk dokumen bea cukai.

d. Manajemen Risiko

Dengan mengetahui jadwal dan titik Departure, perusahaan dapat mengantisipasi risiko seperti keterlambatan, kerusakan, atau kehilangan barang.

Jenis-Jenis Departure

Dalam konteks logistik modern, Departure dapat dikategorikan berdasarkan moda transportasi dan fungsi:

Udara (Air Cargo)

Barang dikirim melalui pesawat. Departure biasanya dicatat dalam Airway Bill (AWB) dengan waktu keberangkatan yang jelas.

Laut (Sea Cargo)

Pengiriman melalui kapal laut. Departure dicatat dalam Bill of Lading (B/L) sebagai bukti barang meninggalkan pelabuhan asal.

Darat (Land Cargo)

Barang dikirim menggunakan truk, kereta, atau kendaraan darat lainnya. Departure menjadi titik awal pengiriman dari gudang atau hub distribusi.

Multi-Modal

Dalam beberapa kasus, pengiriman menggunakan lebih dari satu moda transportasi. Departure dicatat untuk masing-masing segmen perjalanan.

Departure dalam Proses Ekspor dan Impor

Memiliki peran strategis dalam perdagangan internasional:

  1. Dokumentasi Ekspor
    Semua dokumen ekspor seperti invoice, packing list, COO (Certificate of Origin), dan B/L akan mencantumkan waktu dan lokasi Departure barang.

  2. Penentuan ETA (Estimated Time of Arrival)
    Membantu importir mengetahui perkiraan waktu kedatangan barang di pelabuhan atau gudang tujuan.

  3. Perhitungan Biaya dan Pajak
    Beberapa tarif dan pajak, terutama untuk freight forwarding internasional, ditentukan berdasarkan titik Departure.

  4. Kontrol Kualitas dan Keamanan
    Dengan pencatatan Departure, perusahaan dapat memastikan bahwa barang dikirim sesuai prosedur standar keamanan dan kualitas.

Baca Juga:  Sewa Truk Jakarta Ongkir Murah Sumbawa

Hubungan dengan Tracking Barang

Tracking modern memungkinkan konsumen dan perusahaan untuk memantau status barang secara real-time. Fase-fase utama dalam tracking biasanya:

  1. Order Received – Pesanan diterima.

  2. Processing – Barang sedang dipersiapkan.

  3. Departure – Barang meninggalkan gudang atau pelabuhan.

  4. In Transit – Barang berada dalam perjalanan.

  5. Arrival / Destination – Barang tiba di lokasi tujuan.

Departure menjadi fase awal yang paling krusial dalam sistem tracking, karena menandai dimulainya perjalanan barang secara resmi.

Tantangan

Meski terdengar sederhana, manajemen Departure memiliki beberapa tantangan:

  • Keterlambatan: Cuaca buruk, masalah armada, atau dokumentasi yang tidak lengkap dapat menunda Departure.

  • Kesalahan Dokumentasi: Kesalahan pada airway bill, B/L, atau packing list dapat menyebabkan masalah di bea cukai.

  • Kurangnya Transparansi: Jika sistem tracking tidak terintegrasi, pihak pengirim dan penerima sulit mengetahui status Departure.

Strategi Efektif

Untuk memastikan proses Departure berjalan lancar, perusahaan logistik biasanya menerapkan strategi berikut:

  1. Digitalisasi Proses
    Menggunakan sistem manajemen logistik berbasis software untuk pencatatan otomatis.

  2. Koordinasi Moda Transportasi
    Memastikan ketersediaan armada dan kesiapan transportasi sebelum Departure.

  3. Penyelarasan Dokumen
    Dokumen seperti B/L, AWB, invoice, dan COO harus diverifikasi sebelum barang berangkat.

  4. Kerjasama dengan Mitra Logistik Terpercaya
    Memilih jasa pengiriman berpengalaman untuk mengurangi risiko keterlambatan dan kerusakan barang.

Departure dalam E-Commerce dan Marketplace

Dalam bisnis e-commerce, Departure memiliki peran penting:

  • Estimasi Pengiriman: Memberikan informasi perkiraan tiba barang bagi konsumen.

  • Pelacakan Real-Time: Memudahkan pelanggan mengetahui posisi barang.

  • Transparansi Pengiriman: Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap seller dan marketplace.

Baca Juga:  Sewa Truk Box Bulanan Jakarta Buton

Contoh:
Saat membeli barang di Tokopedia atau Shopee, status tracking akan menunjukkan “Barang telah Departure dari gudang” sebelum bergerak menuju kota tujuan.

Perbedaan Departure dan Dispatch

Dalam logistik, istilah Departure dan Dispatch sering membingungkan:

  • Departure: Fokus pada titik keberangkatan barang dari lokasi asal.

  • Dispatch: Fokus pada pengiriman barang dari gudang ke titik distribusi berikutnya, termasuk koordinasi armada dan rute.

Keduanya saling terkait, tetapi Dispatch lebih menekankan pada proses internal pengiriman, sedangkan Departure menekankan pada momen resmi barang meninggalkan titik asal.

Studi Kasus: Pengiriman Global

Contoh nyata pentingnya Departure:

  • Pengiriman Barang dari Indonesia ke Jepang
    Barang dikemas dan siap dikirim. Departure dicatat di pelabuhan Surabaya, kemudian barang diangkut ke pelabuhan tujuan di Yokohama. Semua dokumen ekspor mencantumkan tanggal dan lokasi Departure.

  • Pengiriman E-Commerce UMKM
    UMKM mengirim paket melalui Ninja Xpress atau J&T. Status tracking menunjukkan Departure dari warehouse sebelum paket bergerak ke hub kota tujuan.

Kesimpulan

Departure adalah fase krusial dalam rantai logistik yang menandai keberangkatan barang dari titik asal. Dengan pencatatan yang tepat, Departure membantu penjadwalan, pelacakan, kepatuhan regulasi, hingga manajemen risiko. Dalam e-commerce, ekspor-impor, maupun logistik internasional, pemahaman tentang Departure menjadi sangat penting untuk memastikan pengiriman berjalan lancar dan efisien.

Penutup

Dalam bisnis pengiriman dan logistik, keberangkatan barang yang tepat waktu adalah kunci sukses distribusi. Harddies Cargo hadir untuk memastikan setiap proses Departure dan pengiriman barang Anda berjalan aman, cepat, dan efisien.

Dengan armada lengkap, sistem tracking real-time, dan tim profesional, Harddies Cargo siap menjadi mitra logistik terpercaya bagi bisnis Anda, baik untuk skala domestik maupun internasional.

Percayakan pengiriman Anda pada Harddies Cargo – solusi logistik tepat untuk menjamin keberhasilan setiap Departure dan pengiriman barang! 🚚📦

Bagikan ke: