Dalam dunia logistik dan ekspedisi, ada banyak istilah teknis yang harus dipahami oleh perusahaan maupun individu yang sering melakukan pengiriman barang, terutama melalui transportasi laut. Salah satu istilah yang sering muncul adalah demurrage. Bagi sebagian orang, istilah ini terdengar rumit, padahal pemahamannya sangat penting agar tidak terkena biaya tambahan yang bisa merugikan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang demurrage adalah, pengertian, fungsi, cara perhitungan, perbedaannya dengan detention, hingga tips menghindari biaya demurrage yang sering membengkak.
Table of Contents
ToggleApa Itu Demurrage?
Secara sederhana, demurrage adalah biaya yang dikenakan oleh pihak pelabuhan atau perusahaan pelayaran kepada pemilik barang (consignee/importir) karena terlambat mengambil barang dari pelabuhan setelah masa free time (waktu bebas) berakhir.
Setiap pengiriman barang melalui kontainer di pelabuhan memiliki batas waktu tertentu untuk pengambilan. Jika barang tidak segera dikeluarkan atau diurus sesuai prosedur, maka biaya tambahan berupa demurrage akan dikenakan per hari.
Contoh sederhana:
-
Sebuah kontainer tiba di pelabuhan dengan masa free time 5 hari.
-
Jika barang baru diambil pada hari ke-8, maka pemilik barang akan dikenakan biaya demurrage selama 3 hari.
Fungsi dan Tujuan Demurrage
Meski dianggap sebagai “biaya tambahan yang membebani”, sebenarnya demurrage memiliki fungsi penting dalam sistem logistik.
-
Mengatur Arus Barang di Pelabuhan
Pelabuhan memiliki kapasitas terbatas. Demurrage diberlakukan agar pemilik barang segera mengurus pengeluaran kontainer sehingga tidak menumpuk di pelabuhan. -
Memberikan Disiplin Waktu kepada Importir
Dengan adanya biaya demurrage, importir lebih disiplin dalam mengurus dokumen dan pengeluaran barang tepat waktu. -
Efisiensi Operasional Pelayaran
Perusahaan pelayaran tidak bisa membiarkan kontainernya terlalu lama di pelabuhan. Demurrage mendorong kontainer cepat berputar dan bisa digunakan kembali untuk pengiriman berikutnya.
Perbedaan Demurrage dan Detention
Banyak orang sering keliru menyamakan demurrage dengan detention. Padahal keduanya berbeda.
-
Demurrage → Biaya karena kontainer masih berada di pelabuhan setelah melewati masa free time.
-
Detention → Biaya karena kontainer tidak segera dikembalikan ke pihak pelayaran setelah dikeluarkan dari pelabuhan.
Contoh kasus:
-
Jika kontainer terlambat diambil di pelabuhan → terkena demurrage.
-
Jika kontainer sudah keluar dari pelabuhan tapi terlambat dikembalikan ke depo → terkena detention.
Faktor Penyebab Terjadinya Demurrage
Ada beberapa alasan mengapa pemilik barang sering terkena biaya demurrage:
-
Keterlambatan Dokumen
Misalnya invoice, bill of lading, atau dokumen kepabeanan tidak lengkap sehingga barang tertahan di pelabuhan. -
Masalah Bea Cukai
Barang yang bermasalah atau belum membayar bea masuk akan tertahan dan berisiko terkena demurrage. -
Keterlambatan Transportasi Darat
Truk pengangkut yang telat datang ke pelabuhan juga bisa membuat kontainer terlambat keluar. -
Kurangnya Koordinasi Importir
Jika pihak importir tidak segera mengurus jadwal penarikan barang, otomatis biaya demurrage akan berjalan.
Cara Menghitung Biaya Demurrage
Setiap pelayaran dan pelabuhan memiliki aturan berbeda mengenai perhitungan biaya demurrage. Namun, biasanya dihitung per kontainer per hari setelah masa free time habis.
Contoh perhitungan:
-
Free time: 5 hari
-
Biaya demurrage: USD 50/kontainer/hari
-
Kontainer baru diambil hari ke-9
Maka:
4 hari × USD 50 = USD 200 biaya demurrage.
Jika jumlah kontainer lebih banyak, biaya tentu semakin tinggi.
Dampak Demurrage terhadap Bisnis
Biaya demurrage bisa sangat membebani perusahaan, terutama jika pengiriman barang dalam jumlah besar. Beberapa dampaknya:
-
Meningkatkan Biaya Operasional
Biaya tak terduga ini membuat anggaran logistik membengkak. -
Mengganggu Rantai Pasokan
Jika barang tertahan lama di pelabuhan, distribusi ke konsumen juga terlambat. -
Menurunkan Daya Saing
Perusahaan yang sering terkena biaya demurrage akan kalah bersaing karena biaya logistiknya lebih mahal.
Cara Menghindari Demurrage
Agar tidak terkena biaya tambahan, berikut tips yang bisa dilakukan:
-
Persiapkan Dokumen dengan Lengkap
Pastikan semua dokumen kepabeanan dan dokumen pengiriman siap sebelum kapal tiba. -
Gunakan Jasa Ekspedisi Profesional
Dengan menggunakan ekspedisi berpengalaman seperti Harddies Cargo, proses pengurusan barang bisa lebih cepat dan minim risiko demurrage. -
Rencanakan Transportasi Darat dengan Baik
Pastikan truk angkut sudah siap di hari yang sama ketika kontainer tiba. -
Pantau Jadwal Kapal dan Estimasi Kedatangan
Dengan memantau ETA (Estimated Time of Arrival), importir bisa lebih siap dalam mengurus proses pengeluaran.
Contoh Kasus Demurrage dalam Dunia Nyata
Seorang importir mendatangkan 10 kontainer berisi bahan baku. Namun karena ada masalah dokumen bea cukai, kontainer tertahan 7 hari di pelabuhan.
-
Free time: 5 hari
-
Terlambat: 7 hari
-
Biaya per hari: USD 80/kontainer
Maka:
7 × 80 × 10 = USD 5,600 biaya demurrage
Biaya ini tentu sangat besar dan bisa menggerus keuntungan perusahaan.
Kesimpulan
Demurrage adalah biaya tambahan yang timbul ketika kontainer terlambat diambil dari pelabuhan setelah masa free time habis. Meski terlihat sederhana, dampaknya bisa signifikan terhadap biaya logistik perusahaan.
Dengan pemahaman yang baik, pengaturan dokumen yang rapi, serta memilih ekspedisi terpercaya, biaya demurrage bisa dihindari.
Penutup
Jika Anda ingin terhindar dari biaya demurrage yang membengkak, percayakan proses pengiriman barang Anda bersama Harddies Cargo. Dengan layanan profesional, pengurusan dokumen cepat, serta armada transportasi yang siap kapan saja, kami memastikan barang Anda tiba tepat waktu tanpa hambatan.
Harddies Cargo – Solusi Ekspedisi Murah, Aman, dan Terpercaya untuk Bisnis Anda! 🚛📦⚓