![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/cargo-bekasi-sulawesi-19.png)
FOT Adalah: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Penerapannya dalam Dunia Logistik & Pengiriman Barang
FOT adalah singkatan dari Free On Truck, yang berarti barang dianggap sudah menjadi tanggung jawab pembeli setelah dimuat ke dalam truk pada lokasi yang disepakati, misalnya: pabrik, gudang, pelabuhan, atau warehouse distribusi.
Dalam sistem FOT, penjual hanya bertanggung jawab menyediakan barang dan memuatnya ke kendaraan, sedangkan seluruh biaya, risiko, dan pengiriman selanjutnya menjadi tanggung jawab pembeli.
📌 Intinya:
FOT = Barang diserahkan penjual ke truk, setelah itu risiko dan biaya pindah ke pembeli.
FOT banyak digunakan dalam:
-
Bisnis grosir dan distribusi
-
Pengiriman antar pabrik (B2B)
-
Ekspedisi dalam negeri
-
Transaksi jual-beli barang industri
-
Pengiriman retail & ecommerce
-
Sistem kontrak perusahaan manufaktur
Istilah ini sering muncul dalam kontrak bisnis, invoice, quotation logistik, tender pengadaan barang, dan PO (Purchase Order).
Table of Contents
TogglePerbedaan FOT dengan FOB, EXW, CIF, dan lainnya
Free On Truck sering disamakan dengan istilah perdagangan internasional seperti FOB, EXW, dan CIF, padahal semuanya punya perbedaan.
| Istilah | Kepanjangan | Tanggung jawab penjual berakhir saat | Umum dipakai untuk |
|---|---|---|---|
| FOT | Free On Truck | Barang selesai dimuat ke truk | Pengiriman domestik & distribusi |
| FOB | Free On Board | Barang melewati palka kapal | Ekspor via laut (Incoterms) |
| EXW | Ex Works | Barang siap diambil di gudang | Penjual paling minim tanggung jawab |
| CIF | Cost, Insurance & Freight | Penjual tanggung ongkir + asuransi sampai pelabuhan tujuan | Ekspor impor internasional |
| DAP | Delivered at Place | Penjual kirim sampai alamat pembeli | Pengiriman kelas premium full service |
Kesimpulan penting:
✅ FOT = untuk trucking & distribusi darat
✅ FOB/CIF = untuk ekspor via laut
✅ EXW = ambil sendiri di gudang penjual
Ruang Lingkup FOT dalam Logistik
Dalam sistem Free On Truck, penjual hanya wajib:
✔ Menyediakan produk sesuai pesanan
✔ Menyelesaikan packing / pallet / labeling
✔ Memuat barang ke atas truk / armada pembeli
Setelah barang naik ke truk, penjual tidak lagi bertanggung jawab atas:
✘ Kerusakan di perjalanan
✘ Kehilangan atau kecelakaan
✘ Keterlambatan pengiriman
✘ Biaya logistik lanjutan (tol, BBM, sewa truk, asuransi, bongkar, dll)
📌 FOT digunakan jika pembeli sudah punya armada sendiri atau menunjuk ekspedisi sendiri.
Contoh FOT dalam Dunia Nyata
📌 Contoh 1 – Pabrik ke Distributor
PT ABC menjual 10.000 karton minuman ke distributor di Bandung. Sistem yang disepakati adalah FOT Gudang Jakarta.
Artinya:
-
PT ABC hanya wajib menyiapkan barang dan loading ke truk.
-
Distributor menanggung ongkir, risiko, dan dokumen perjalanan.
Jika truk mengalami kecelakaan di jalan bukan tanggung jawab PT ABC lagi.
📌 Contoh 2 – Tender Pengadaan Material Proyek
Kontraktor membeli bahan bangunan dari pemasok dengan syarat:
Harga sudah FOT Gudang Surabaya.
Artinya harga sudah termasuk biaya handling gudang dan proses pemuatan, tapi belum termasuk ongkir ke lokasi proyek.
📌 Contoh 3 – Perdagangan B2B E-Commerce
Marketplace B2B seperti Ralali, Indotrading, dan Alibaba sering memakai istilah:
-
FOT Jakarta
-
FOT Warehouse BSD
-
FOT Pabrik Bekasi
Artinya barang hanya sampai truk pembeli di lokasi itu.
Biaya yang Termasuk dan Tidak Termasuk dalam FOT
| Termasuk Biaya | Tidak Termasuk Biaya |
|---|---|
| Biaya pengemasan barang | Ongkir truk / cargo |
| Biaya loading ke kendaraan | Biaya tol, BBM, driver |
| Biaya handling dalam gudang | Asuransi perjalanan |
| Biaya sortir / labeling | Biaya bongkar di tujuan |
| Biaya administrasi internal | Retribusi, parkir, dll |
FOT = Harga barang + biaya standar gudang.
Sisanya = ditanggung pembeli/ekspedisi.
Kapan Sistem FOT Digunakan?
✅ Jika pembeli ingin mengatur pengiriman sendiri
✅ Jika pembeli memakai ekspedisi langganan
✅ Jika pengiriman besar dan butuh armada khusus (fuso, wingbox, tronton)
✅ Jika transaksi bisnis B2B dalam skala pallet, tonase, atau container
✅ Jika pembeli ingin efisiensi biaya logistik (negosiasi langsung dengan vendor truk)
Sistem ini banyak dipakai di industri:
-
FMCG (Consumer Goods)
-
Pabrik OEM & manufaktur
-
Distribusi retail nasional
-
E-commerce fulfillment center
-
Cold chain & food supply chain
-
Proyek konstruksi, pertambangan, dan oil & gas
Keuntungan & Kekurangan FOT
✅ Keuntungan FOT bagi Penjual
✔ Tidak perlu mengurus pengiriman
✔ Tidak menanggung risiko perjalanan
✔ Hemat waktu & tenaga operasional
✔ Harga jual tidak terpengaruh ongkir
✅ Kekurangan FOT bagi Penjual
✘ Jika terjadi kerusakan, pembeli bisa komplain walau bukan salah penjual
✘ Perlu dokumentasi bukti loading (foto/video)
✘ Harus siap proses bongkar muat cepat agar truk tidak menunggu lama
✅ Keuntungan FOT bagi Pembeli
✔ Bisa memilih jasa ekspedisi termurah
✔ Bisa mengatur jadwal armada sendiri
✔ Bisa menghitung biaya logistik lebih fleksibel
✔ Bisa pakai sistem trucking ritase, charter, atau consol
✅ Kekurangan FOT bagi Pembeli
✘ Seluruh risiko pindah ke pembeli sejak barang di truk
✘ Harus urus dokumen perjalanan + asuransi sendiri
✘ Jika salah hitung biaya logistik, pembeli bisa rugi
Dokumen yang Dibutuhkan dalam Sistem FOT
📌 Surat Jalan
📌 Delivery Order (DO)
📌 Faktur / Invoice
📌 Daftar Packing / Packing List
📌 Berita Acara Serah Terima Barang ke Truk
📌 Bukti Foto Barang Setelah Loading
📌 Tanda Tangan Driver / Pihak Ekspedisi
Risiko Operasional dalam Sistem FOT
| Risiko | Contoh | Cara Menghindari |
|---|---|---|
| Barang rusak saat perjalanan | Guncangan, muatan tidak stabil | Tambah wrapping / pallet / packing kayu |
| Barang hilang | Salah rute, dibongkar ilegal | Asuransi + GPS tracking |
| Salah hitung volume muatan | Truk tidak muat | Hitung CBM & tonase sebelum loading |
| Driver tidak sesuai SOP | Barang tercampur | Gunakan ekspedisi profesional |
| Salah waktu loading | Truk menunggu lama & kena biaya | Pakai sistem booking loading dock |
Peran Free On Truck dalam Efisiensi Supply Chain Modern
FOT menjadi salah satu metode pricing yang banyak digunakan untuk:
✅ Menekan biaya logistik total (TCO)
✅ Memisahkan biaya barang dan biaya angkut
✅ Transparansi biaya untuk laporan keuangan
✅ Mengurangi konflik antara penjual dan pembeli soal klaim ongkos kirim
✅ Skalabilitas sistem distribusi nasional (multi drop, multi truck)
Karena itulah Free On Truck semakin populer di era logistik modern.
FAQ
Q: FOT itu apa?
A: Free On Truck, yaitu sistem penyerahan barang ke pembeli setelah dimuat ke truk.
Q: Apakah FOT sama dengan FOB?
A: Tidak. FOB untuk kapal (ekspor), FOT untuk truk (logistik darat).
Q: Siapa yang bayar ongkir dalam sistem FOT?
A: Pembeli atau pihak ekspedisi yang ditunjuk pembeli.
Q: Apakah FOT cocok untuk e-commerce?
A: Ya, tapi biasanya untuk skala besar (pallet, tonase, container).
Q: Apakah penjual bertanggung jawab atas barang setelah di truk?
A: Tidak. Tanggung jawab berakhir saat barang selesai loading.
Penutup
Jika bisnis Anda membutuhkan jasa pengiriman barang, kirim pallet, charter truk, sewa armada, atau sistem distribusi dengan skema FOT, FOB, atau door to door, Harddies Cargo siap membantu.
✅ Melayani pengiriman barang skala retail hingga tonase
✅ Armada lengkap: pick up, CDE, CDD, Fuso, Wingbox, Tronton, Trailer
✅ Jangkauan seluruh Indonesia – darat, laut, dan udara
✅ Sistem tracking real time & administrasi rapi
✅ Bisa kirim barang pabrik, e-commerce, proyek, hingga alat berat
Harddies Cargo – Logistik Lebih Cepat, Lebih Aman, Lebih Terencana.
Bagikan ke:
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/cargo-bekasi-sulawesi-1.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/cargo-bekasi-kalimantan-12.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/Cargo-Bekasi-Bali-4.png)
![[pgp_title]](https://harddiescargo.co.id/wp-content/uploads/2025/11/cargo-bekasi-sulawesi-17.png)