Industri logistik adalah tulang punggung perdagangan global. Di balik proses distribusi barang yang tampak sederhana, terdapat berbagai istilah teknis yang memiliki peran penting. Salah satunya adalah stripping.
Meskipun kata ini mungkin terdengar asing bagi orang awam, stripping merupakan salah satu tahap vital dalam pengelolaan kargo, terutama yang berkaitan dengan kontainer. Artikel ini akan mengupas secara tuntas arti stripping dalam logistik, mulai dari definisi, fungsi, tahapan, hingga manfaatnya dalam rantai pasok.
Table of Contents
TogglePengertian Stripping dalam Logistik
Secara sederhana, stripping adalah proses mengeluarkan muatan dari dalam kontainer setelah sampai di gudang, terminal, atau lokasi tujuan.
Dalam istilah pelayaran dan pergudangan, stripping sering disebut juga unstuffing, karena intinya adalah mengosongkan kontainer dari barang-barang yang diangkut.
Contoh sederhana:
-
Sebuah kontainer penuh pakaian impor tiba di pelabuhan.
-
Setelah melewati proses pemeriksaan bea cukai, barang-barang tersebut dipindahkan dari dalam kontainer ke gudang penyimpanan.
-
Proses pemindahan barang inilah yang disebut stripping.
Fungsi Stripping dalam Rantai Pasok
Memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem logistik, antara lain:
a. Pemindahan Barang dari Kontainer ke Gudang
Fungsi utamanya adalah memindahkan muatan dari kontainer ke lokasi penyimpanan yang lebih sesuai sebelum didistribusikan.
b. Mempercepat Perputaran Kontainer
Kontainer adalah aset mahal yang jumlahnya terbatas. Dengan melakukan secepat mungkin, kontainer dapat segera dikembalikan ke pihak penyedia atau digunakan untuk pengiriman berikutnya.
c. Pemeriksaan Barang
Memudahkan proses quality control atau pengecekan kondisi barang sebelum disalurkan ke pembeli.
d. Pemisahan dan Sortir
Barang dari satu kontainer seringkali memiliki berbagai jenis atau tujuan akhir berbeda. Stripping memudahkan proses pemisahan berdasarkan kategori atau alamat pengiriman.
Proses Stripping: Tahapan Lengkap
Proses bisa bervariasi tergantung jenis barang, lokasi, dan kebijakan perusahaan logistik. Namun, secara umum tahapannya meliputi:
a. Persiapan
-
Menentukan jadwal.
-
Menyediakan peralatan seperti forklift, pallet jack, dan tenaga kerja.
-
Memastikan area kerja aman dan sesuai standar.
b. Pengecekan Dokumen
Sebelum kontainer dibuka, tim logistik memeriksa packing list, bill of lading, dan dokumen lain untuk memastikan kesesuaian data.
c. Pembukaan Kontainer
Pintu kontainer dibuka dengan hati-hati untuk menghindari risiko barang jatuh atau kerusakan akibat pergeseran selama perjalanan.
d. Pemindahan Barang
Barang dipindahkan satu per satu atau menggunakan alat bantu angkut sesuai ukuran dan beratnya.
e. Pemeriksaan Barang
Setiap barang diperiksa kuantitas, kondisi fisik, dan kesesuaiannya dengan dokumen.
f. Penyusunan di Gudang
Barang disusun di rak atau pallet sesuai kategori agar mudah dikelola dan didistribusikan.
g. Pengembalian Kontainer
Setelah kosong, kontainer dibersihkan dan dikembalikan ke pemiliknya.
Perbedaan Stripping dan Stuffing
Banyak orang bingung membedakan antara stripping dan stuffing. Berikut tabel perbandingannya:
Aspek | Stripping (Unstuffing) | Stuffing |
---|---|---|
Arah Proses | Mengeluarkan barang dari kontainer | Memasukkan barang ke dalam kontainer |
Tujuan | Pemindahan ke gudang atau distribusi | Persiapan pengiriman |
Waktu Pelaksanaan | Setelah barang tiba di tujuan | Sebelum barang dikirim |
Risiko | Kerusakan saat bongkar | Kerusakan saat susun/muat |
Jenis Stripping Berdasarkan Lokasi
Dalam praktiknya, stripping dapat dilakukan di beberapa lokasi berbeda:
a. Pelabuhan
Dilakukan segera setelah kapal tiba untuk mempercepat pengosongan kontainer.
b. Gudang
Dilakukan setelah kontainer diangkut ke gudang penerima.
c. Lokasi Penerima
Dilakukan langsung di tempat tujuan akhir, misalnya pabrik atau toko.
Peralatan yang Digunakan
Beberapa peralatan yang umum digunakan antara lain:
-
Forklift: Mengangkat barang berat atau pallet.
-
Pallet Jack: Memindahkan pallet di area terbatas.
-
Crane: Untuk barang berukuran besar atau berat ekstrem.
-
Hand Truck: Untuk barang ringan.
-
Dock Leveler: Menyesuaikan ketinggian antara truk dan loading dock.
Tantangan dalam Proses
Proses stripping memiliki sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi:
a. Risiko Kerusakan Barang
Guncangan saat bongkar dapat merusak barang, terutama yang rapuh.
b. Waktu yang Terbatas
Kontainer biasanya disewa dengan waktu tertentu, sehingga harus cepat.
c. Cuaca Buruk
Hujan atau panas ekstrem dapat mengganggu proses dan merusak barang.
d. Kesalahan Pencatatan
Jika data barang tidak akurat, proses distribusi bisa terganggu.
Tips Melakukan Stripping yang Efisien
-
Gunakan tenaga kerja terlatih agar proses cepat dan aman.
-
Manfaatkan teknologi barcode untuk pencatatan instan.
-
Rencanakan jadwal stripping sesuai kedatangan kontainer.
-
Sediakan alat yang sesuai untuk tiap jenis barang.
-
Lakukan pemeriksaan mendetail untuk menghindari sengketa.
Manfaat yang Optimal
Jika dilakukan dengan tepat akan memberikan manfaat besar:
-
Mempercepat distribusi barang.
-
Mengurangi biaya sewa kontainer.
-
Meminimalkan risiko kerusakan.
-
Meningkatkan kepuasan pelanggan.
-
Meningkatkan efisiensi gudang.
Contoh Kasus dalam Bisnis
Misalnya, sebuah perusahaan ritel besar mengimpor 5 kontainer berisi elektronik dari China. Barang harus segera disalurkan ke 50 cabang toko di seluruh Indonesia. Dengan stripping yang efisien:
-
Kontainer dikosongkan dalam sehari.
-
Barang disortir berdasarkan kategori.
-
Distribusi ke cabang dapat dilakukan keesokan harinya.
Hasilnya, barang sampai lebih cepat ke pelanggan, stok terjaga, dan biaya sewa kontainer tidak membengkak.
Kesimpulan
Proses vital dalam logistik yang memastikan barang dari kontainer dapat segera dipindahkan, diperiksa, dan didistribusikan. Pemahaman mendalam tentang proses ini membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan menjaga kualitas barang. Dengan manajemen yang baik, rantai pasok dapat berjalan lebih lancar dan menguntungkan semua pihak